Sebuah blog pembelajaran

*

The conversion rate of information into knowledge grows in proportion to the involvement of the learner.

**

The Importance of Communication in E-Learning course

***

How Digital Learning Technology will Change in The Next Decades

****

Learning technology in teaching. High Tech Science or Good Craft?

*****

Learning Culture

******

5 Fiture Trends of Learning and Development

Senin, September 16, 2013

Guru dan KTI, TTM atau TTT?


Pinjam istilah dalam bahasa gaul, TTM (Teman Tapi Mesra), dan TTT (Teman Tapi Terpaksa), haha…. Istilah terakhir tadi hasil karangan saya. Bagaimana Guru dan KTI (Karya Tulis ilmiah) dikaitkan dengan TTM dan TTT? Bisa-bisa sajah koq. ^_*
Kala harus membuat klasifikasi hunungan antara guru dan KTI, ya itu tadi ada dua kategori yaitu TTM ada yang TTT. Guru kategori TTM tidak merasa puas dengan ilmu yang dimilikinya karena ia sadar bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dengan cara yang tak dapat dibayangkan. Ia senang mempelajari hal-hal baru yang bermanfaat bagi peningkatan kemampuannya dalam melayani kebutuhan belajar siswa. biasanya guru dengan kategori TTM senang menelisik kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah dilakukannya, kemudian berupaya untuk memperbaiki kekurangan tersebut dengan membaca, meminta pendapat orang lain atau guru lain, bertanya kepada pakar pendidikan, selanjutnya melakukan penelitian agar guru lain yang memiliki permasalahan yang sama dapat melakukan perbaikan dengan cara yang kurang lebih serupa. Mungkin penelitian yang dilakukan guru kategori TTM ini didasari adanya Permen Menpan Nomor 16 Tahun 2009 tentang angka kredit jabatan dan peraturan bersama Mendiknas dan Kepala Kepegawaian Negara Nomor 3/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010. Namun hal tersebut hanya sebagai stimulator saja dan bukan faktor utama bagi penulisan KTI.

Sumber kutipan dari SINI

Lain dengan karakteristik hubungan guru dan KTI pada kategori TTT. Diantaranya: acuh tak acuh terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran yang diampunya. Sukar menerima saran dan pendapat dari pihak (baca: guru) lain, merasa sudah cukup dengan ilmu yang dimilikinya, dan kenaikan pangkat/jabatan menjadi alasan utama untuk melaksanakan penelitian dan menulis KTI. Merasa bahwa keharusan guru untuk mengembangkan kemampuannya secara berkelanjutan merupakan beban dan suatu keterpaksaan yang menjengkelkan.
Nah, pada kategori mana hubungan mayoritas guru Indonesia dengan KTI? Bagaimana dengan penulis sendiri, apakah sudah TTM atau masih TTT? Sedang berupaya supaya jadi TTM. Hehehe….semoga.

Edited from my Kompasiana






Share:

Minggu, September 15, 2013

Sageuk dan Matematika

Please deh, jangan suka bikin judul yang mengada-ada. Kejauhan banget. Gak percaya ya? Coba sabar sebentar dan simak ceritaku berikut ini.
Saya teringat salah satu scene dalam drama sageuk yang pernah ditayangkan di salah satu TV sawasta, judulnya Dong Yi. Haha…ketahuan suka nonton sageuk ya….! Saya menonton tidak sengaja karena ternyata putri saya suka drama korea tersebut sepulang sekolah (cuma ngeles nih kayaknya!). Ternyata seru juga alur ceritanya karena dikemas dengan gaya ala detektif-detektifan. Dari jaman saya sekolah di SMP dulu sudah suka banget dengan cerita detektif. Kalau ke perpustakaan sekolah pastilah pinjam buku cerita detektif melulu seperti Trio Detektif, Pasukan Mau Tahu, Lima Sekawan, yang ini sih sangat ringan dan tidak tegang-tegang amat deh. Nah yang cukup berat dan menegangkan waktu itu adalah buku cerita detektif karangan Agatha Christie. Tapi tetap saya lahap, gak mau berhenti sebelum tamat. Huh….ketahuan lagi kebiasaan jeleknya. Mohon jangan ditiru ya adik-adik, hehe….
Oke kita kembali lagi ke Dong Yi, salah satu cuplikan dari recap cerita yang ditulis oleh Tirza di blog Kadorama-recaps. Ada adegan yang sangat menarik dan lama mengendap dalam ingatan saya yaitu di episode 15, yang cuplikannya sebagai berikut:
Seo Yong Gi dan pasukannya berbaris menuju istana. Jang Hee Jae mendengar bahwa Dong Yi sekali lagi menyusup ke Mohwaguan. Anak buahnya lapor bahwa Dong Yi menyusup dan memeriksa kamar Kim Yun Dal. Jang Hee Jae kesal dan ia memaki Dong Yi, aku sudah bisa memperkirakan saat bertemu anak itu, anak itu pasti akan jadi penghalangku. Jang Hee Jae tanya apa yang ditemukan Dong Yi. Sukjong kaget, "Ini pesan rahasia?" Seo Yong Gi membenarkan, yang ditemukan Dong Yi ini adalah cara berkirim pesan rahasia yang biasa digunakan di barat sejak lama. Seo Yong Gi menunjukkan cara kerjanya, ia membungkus bambu dengan potongan kertas panjang itu dan menunjukkan pesan aslinya.
Sumber gambar: Kadorama-recaps
Muncul 5 karakter, Sukjong membacanya, "Sam Gol Wyol Du Bi", Sukjong mengerti dan ia mengkombinasikan ke 5 karakter itu dan muncul : Cheon Bal. (Sukjong pinter ih...) Seo Yong Gi berkata berarti ini maksudnya sebelah selatan jalan air, ada aliran sungai yang mengalir disana dan sangat cocok untuk operasi penyelundupan, dan sangat tersembunyi. Sukjong berkata, ini adalah bukti yang bisa digunakan untuk menahan Kim Yun Dal.
Nah ternyata maksud pernyataan Seo Yong Gi bahwa potongan kertas yang dimaksud dalam cuplikan drama tadi adalah cara berkirim pesan rahasia yang biasa digunakan di barat sejak lama tersebut merupakan sandi lilitan atau disebut Scytale. Menurut modul Kriptografi dari P4TK Matematika yang saya baca  bahwa penggunaan sandi untuk keperluan militer telah digunakan pada abad ke-5 SM oleh orang Spartan dari Yunani. Peralatan yang digunakan berupa pita kertas atau kulit hewan yang telah dikeringkan dan semacam tongkat kecil. Pita kertas atau kulit dililitkan ke tongkat, kemudian pesan dituliskan pada lilitan kertas tersebut. Untuk membacanya kembali, penerima pesan harus melilitkan ke tongkat yang ukurannya sama. Jadi kalau ukuran tongkat pembuat Syctale berbeda dengan ukuran tongkat yang digunakan untuk membacanya, sia-sia dong. Sampai tuh tongkat tumbuh daun pun pesannya tidak akan terbaca. Lebih parahnya kalau dipentungin ke si pembawa pesannya. Ngelantur mode on.
 
Dalam modul Kriptografi masih banyak jenis sandi lainnya seperti sandi Polybus, Caesar, Vigenere, Affine, Digrafik Porta (Porta’s Digraphic Cipher), Pagar (Rail Fence Cipher), dan Caesar Box Ciphers. Tapi saya masih tertarik dengan Syctale, jadi sekarang akan saya share di sini hasil googling saya ya. Nah, contoh berikut saya dapatkan dari salah satu situs yang membahas tentang Syctale yaitu di http://courses.gdeyoung.com/pages/encryption/SpartanScytale.php dan ini hasilnya:

Original message
Pesan asli yang ingin disampaikan adalah:
Can you attack the left flank of the army during the second hour tomorrow. We will be able to send reinforcements by noon. How many men do you have? Do you need supplies? Send your reply to the river.

Wrapped message
Bunyi pesan asli tadi kemudian dibuat sebagai berikut:
Wrapped message ditulis pada kertas yang telah dililitkan, persis seperti cara yang diperlihatkan dalam drama Dong Yi tadi.

Encoded message
Selanjutnya kertas yang sudah ditulis tadi dibuka dari lilitannya pada tongkat sehingga pesan asli menjadi tersembunyi:
Chond aerfoSn ro e aorynyrwcodom.eu uy m y Wehoadenautu tvrtrwse aii ?rcnlb ekglyDp olttbn yhheoy ee oot anuolsb. eel ntfceHehto oee ntwd fdo rl msiahsauvnoenpekunypr rd l.o mi ftree oens tmi ? 


Jadi sekarang sudah tahu kan bahwa ada hubungannya antara sageuk dan matematika? Masih tidak percaya juga? Ya terserah Anda. ^_^

Edited from my Kompasiana
Share:

Rabu, Agustus 28, 2013

Guru Gaptek, Guru Gak Gaul

Judul tulisan ini bukan bermaksud menghina para guru, namun sebagai pelecut agar guru mau gaul dalam arti menguasai pengoperasian komputer dan cara mengakses internet meskipun tidak sampai mahir. Saya pun bukan ahli komputer maupun internet, namun sekedar mencari literatur dan media pembelajaran interaktif yang begitu melimpah ruahnya di internet, bolehlah.
Selama belasan tahun menjadi guru dan bergaul dengan teman-teman di tempat kerja maupun dalam kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sering terlontar komentar dari teman-teman bahwa mereka belum mampu mengoperasikan komputer apalagi nge-net (maksudnya main internet, mengakses internet). Bahkan lebih parah lagi, ada yang mengaku mendadak berkeringat dingin dan grogi kalau harus nge-net. Bagaimana kalau salah klik dan nyelonong ke tempat-tempat serem.
Perkenalan saya dan internet bermula sekitar tahun 2003, belum terlalu lama memang. Saya suka ngoprek handphone, maksudnya bukan dibongkar seperti teknisi namun mencoba-coba mengubah setting ini itu dengan panduan dari tabloid handphone yang itupun tidak sengaja saya baca. Pada waktu itu jaringan GPRS belum mengcover daerah saya. Sudah saya oprek bolak-balik tetap gak konek-konek. Lha jalannya belum ada gitu. Lalu tanpa sengaja di akhir tahun 2003 saya melihat di layar handphone ada tanda GPRS (simbolnya saya lupa kaena hp jadul), langsung deh saya ngacir ngebut (pakai bemo tua kalau ukuran jaman sekarang) browsing internet untuk pertama kalinya. Awalnya nyari lagu-lagu dan gambar-gambar lucu buat putriku.
Mulai deh teman-teman di sekolah mengetahui bahwa saya bisa nyetting hp buat internetan. Saya mulai kebanjiran order nyetting berbagai merk hp yang untuk ukuran waktu itu lumayan canggih. Bukan cuma nyetiting tapi juga permintaan instal aplikasi Symbian yang kalau di counter hp lumayan harganya. Sampai-sampai teman-teman menyarankan saya buka counter atau toko komputer. Hahaha…..bukannya gak minat tapi gak punya modal yang cukup. Lagipula saya melakukannya untuk hoby dan sekedar selingan saja.
Era jejaring sosial mulai menjadi lifestyle bukan hanya bagi remaja tapi juga orang dewasa. Makin lama kemajuan dunia IT makin cepat bahkan konon dalam hitungan detik selalu lahir inovasi-inovasi dalm bidang IT yang berdampak langsung terhadap kemajuan dunia pendidikan khususnya matematika. Wah….kali ini saya harus bilang WOW. Lahirlah era diklat online, hehe….maaf meloncat terlalu jauh. Tentu perkenalan saya dengan komputer dan internetnya cukup menjadi modal untuk mengikuti diklat online. Diklat online GeoGebra yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika merupakan pengalaman pertama saya, dan yang kedua (semoga ada yang ketiga dan seterusnya) diklat online pola 15 hari yang akan berakhir beberapa hari lagi.
Jangan tanya seru tidaknya. Seruuuuuuuu banget. Meskipun materi, forum diskusi, dan tugas berjibun banyaknya, tetap saja situs E-training PPPTK Matematika tidak pernah sepi. Teman-teman peserta luar biasa semangatnya. Wah…pokoknya kagak ade matinye kalau kata orang Betawi sih. Sayang sekali kondisi kesehatan saya kurang baik jadi tidak dapat mengikuti semua kegiatan serajin teman-teman saya lainnya.
Beberapa materi pernah saya baca di internet namun banyak yang baru saya ketahui. Materi dalam diklat khususnya pada sesi pemanfaatan internet bagi pembelajaran matematika diantaranya, penyimpanan file online seperti di Dropbox, pencarian referensi online, pembuatan video pembelajaran menggunakan screencast (CamStudio, Screencast-O-matic, dsb), cara mengunggah video di Youtube, cara mengkonversi video ke format lain (misal 3GP) agar dapat dioperasikan di handphone (yang ini saya sudah biasa sih). Dan masih buanyaaak lagi. ^_^
Nah, sekarang kegemaran saya pada komputer dan internet lebih terarahkan dengan baik dan tentunya lebih bermanfaat. Karena dari diklat online yang saya ikuti banyak sekali materi pembuatan media pembelajaran interaktif yang bisa diunggah di Youtube maupun tempat penyimpanan file online yang dapat diunduh oleh siswa-siswa saya. jadi muridnya semakin pintar karena gurunya rajin belajar di diklat online. Kalau kebanyakan siswa  ingin disebut sebagai anak gaul, gurunya pun mestinya tidak kalah gaul. Gaul yang positif tentunya dengan nge-net di diklat online. Jadi guru gaptek (gagap teknologi) harus banyak gaul dengan diklat online deh kayaknya, haha…

Edited from my Kompasiana
Share:

Selasa, Agustus 27, 2013

Ibu Noname Inspiratorku

Perawakannya kecil ramping, usianya sekitar 40 tahun. Sorot matanya menyiratkan ketegasan dan sekaligus kepedihan dalam hidupnya. Itulah kesan pertama yang dapat kutangkap dari penampilan ibu kost, sebut saja namanya Ibu Noname. Beliau seorang guru IPA di sebuah SMP di kabupaten Subang.

Sejak saya diterima di SMA terpavorit di Subang yang berjarak sekitar 35 km dari tempat tinggalku, sejak itu pula saya harus kost kalau tidak mau terlambat masuk sekolah dan harus menerima kenyataan jika Satpam di pintu gerbang – dengan suka cita – tidak memperbolehkan masuk dan menyuruh siswa yang terlambat untuk pulang kembali.

Saat saya duduk di kelas 1 SMA (sekarang disebut kelas X) dua kali pindah kost dan di kelas 2 saya pindah lagi ke tempat kost milik ibu Noname. Dari infromasi lebih tepatnya kasak-kusuk beberapa teman yang lebih dulu ngekost saya mengetahui bahwa ibu Noname memiliki dua orang anak laki-laki, sedangkan suaminya (sebut saja Bapak Noname) memiliki seorang istri lagi selain ibu Noname. Jadi ibu Noname merupakan istri pertama dari Bapak Noname.

Semakin lama saya tinggal di tempat kost semakin mengenal pribadi ibu Noname. Menurut pengamatan saya yang masih remaja pada waktu itu beliau adalah orang yang rajin dan pandai mengurus urusan rumah tangga namun agak sedikit bawel yang saya pikir wajar karena kebanyakan ibu-ibu yang saya kenal juga cukup bawel. Hubungan kami cukup akrab dan kami mempunyai kegemaran yang sama yaitu nonton acara televisi “Friday the 13th”. Jika acara tersebut akan diputar beliau selalu berteriak memanggil saya dari balik dinding kamar yang berbatasan langsung dengan ruang keluarga. Beliau banyak bercerita mengenai putranya yang calon dokter dan putra bungsunya yang waktu itu masih sekolah di SMP, juga sekali-kali membicarakan suaminya yang lebih sering berada di tempat istri mudanya.

Suatu hari ketika saya, teman sekamar saya, dan ibu Noname berbincang-bincang di halaman rumah, beliau memberi nasihat kepada kami.
“Kalian sedikit banyak sudah tahu seperti apa kehidupan rumah tangga Ibu. Sulit rasanya untuk melanjutkan hidup saat suami berpaling ke perempuan lain.”
“Oh…eh… Iya Bu. Tapi saya perhatikan Ibu sangat tabah menjalaninya. Bahkan menurut saya ibu sangat berhasil sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai guru”, saya mencoba mengutarakan pendapat saya terhadap beliau.
“Itu tak lain karena ibu seorang guru, orang yang seharusnya digugu dan ditiru. Ingatan akan hal tersebut yang menguatkan ibu untuk bertahan dan menunjukkan pada suami dan istri mudanya bahwa ibu tak kan semudah itu jatuh tenggelam dalam kesedihan dan kekecewaan.”
Saya dan teman sekamar saya hanya terdiam meresapi kata-kata beliau.
“Kalian harus tahu bahwa seorang perempuan harus punya pendidikan yang tinggi dan pekerjaan sendiri, agar saat menghadapi kenyataan hidup yang tidak terbayangkan, contohnya kehidupan rumah tangga ibu, kalian bisa mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada suami. Karena kalian tidak pernah tahu masa depan seperti apa yang akan kalian hadapi, karena itu teruslah belajar dengan tekun dan semangat. Raihlah cita-cita kalian, apapun itu. Jadilah perempuan yang kuat dan pantang menyerah.”

Pada saat itu kami berdua manggut-manggut tanpa mengerti sepenuhnya terhadap nasihat yang beliau sampaikan. Namun saya memahami nasihat beliau agar saya rajin belajar dan kesadaran saya yang tergugah agar menjadi perempuan yang mandiri dan kuat.

Kedua hal tersebut yang menjadi bekal sepanjang perjalanan menuntut ilmu dan ketika beberapa teman perempuan sejawat saya mengalami goncangan dalam rumah tangganya saya selalu teringat nasihat tersebut namun dengan penafsiran yang baru. Bukan pekerjaan atau gelar yang membuat mereka kuat menghadapi kerikil-kerikil tajam dalam hidup berumahtangga, namun pola pikir dan interaksi dengan teman atau sahabat di tempat kerja membuat mereka lebih terbuka dan menggugah keinginan untuk berbagi dan mencari solusi yang baik bagi permasalahan yang dihadapi.

Kini ibu Noname telah pergi menghadap Rabb pemilik jiwa raganya, namun nama beliau dan nasihat beliau akan selalu saya kenang. Selamat jalan ibu Noname, ibu kostku ……. inspiratorku.

Edited from my Kompasiana
Share:

Selasa, Januari 01, 2013

Angry Bird

Salah satu kegiatan yang sangat menarik dan menantang dalam Bimtek Online GeoGebra Angkatan 3 adalah membuat pemodelan lintasan tembakan Angry Bird untuk menjatuhkan si Bad Piggys. Berikut hasil screenshoot dan videonya. Hasilnya masih sederhana sih tapi tetap bangga. Aiiiissshhhh.....narsisnya.

Screenshot Pemodelan Lintasan Angry Bird


Video Pemodelan Lintasan Angry Bird


Share:

Translate

Twitter