Sebuah blog pembelajaran

*

The conversion rate of information into knowledge grows in proportion to the involvement of the learner.

**

The Importance of Communication in E-Learning course

***

How Digital Learning Technology will Change in The Next Decades

****

Learning technology in teaching. High Tech Science or Good Craft?

*****

Learning Culture

******

5 Fiture Trends of Learning and Development

Senin, Maret 16, 2009

Umiku Berk(umi)s

Masih berkenaan dengan perubahan fisik yang kualami, ada satu kejadian yang mengharukan. Bulan lalu (Februari 2009), tidak ingat tanggalnya. Waktu itu kami bertiga, aku, suami, dan anakku seperti biasanya bercengkrama di sore hari. Tiba-tiba suamiku memperhatikan wajahku. Waktu itu aku belum tahu kalau ada beberapa lembar kumis yang tumbuh di bawah hidungku.

"Ada apa abi, kok ngelihatin wajah umi kayak gitu. Masih bunder kayak bakpao?" tanyaku sambil tertawa.

"Bukan itu, coba lihat di cermin. Tuh, kayaknya umi kumisan deh."

"Masa sih? Apa iya de?". Tanyaku pada anakku Aghniya.

Aghniya tidak menjawab, malah diam saja. Aku masih sibuk meraba-raba bagian bawah hidungku, tidak menyadari bahwa Aghniya belum menjawab pertanyaanku.

"De, bener nggak umi ada kumisnya?" kali ini kutatap matanya. Oalah... rupanya gadis kecilku yang tomboy menangis. Kedua bola matanya berair. Aku kaget, suamiku juga.

Pelan kupegang kedua pundaknya sambil bertanya, "De, kenapa ditanya sama umi kok malah nangis?".

Air matanya kini mulai mengalir melintasi kedua pipinya yang lembut. "Umi kenapa ada kumisnya?".

Aku bingung tak tahu harus menjawab apa.

"Itu karena pengaruh obat yang umi minum, nggak apa-apa nanti juga hilang kumisnya."

Suamiku membantu menjawab, sementara aku tidak bisa berkata apa-apa. Ada segumpal kesedihan yang tiba-tiba menyumbat mulutku hingga sulit berkata-kata. Mataku juga berair.

Kami terdiam beberapa saat. Untunglah suamiku mengerti dengan suasana yang menyedihkan ini. Ia berinisiatif mengajak Aghniya main game kesukaannya. Beberapa saat kemudian Aghniya sudah ceria kembali.

Malamnya, sesaat sebelum Aghniya tidur. Seperti biasa minta dikeloni. Tiba-tiba Aghniya menatap wajahku. Kali ini tidak bertanya seperti tadi sore.

"Dede mah enggak mau ganti umi, maunya umi Euis saja. Biarin ada kumisnya juga. Dede tetap sayang sama umi."

Subhanalloh.... alangkah indahnya kata-kata yang keluar dari bibir mungil anakku. Rasanya hilang sudah keresahanku yang tadi sore kurasakan. Kupeluk dan kucium keningnya dengan sepenuh cinta.

"Umi juga sayaaaaang banget sama dede. Terimakasih ya sayang."


(Untuk dede Aghniyaku tercinta, insyaAllah besok umi pulang. Kangeeeen!)

Share:

Minggu, Maret 15, 2009

Moon Face oh Moon Face ...


Beberapa minggu belakangan ini saya didera rasa malas sehingga lama saya tidak menulis apapun di blog ini. Mungkin karena kondisi kesehatan saya yang belum 100% pulih. Yang saya rasakan sekarang sering kram di tangan, kaki bahkan mulut. Pernah suatu ketika saya sedang menggosok gigi, tiba-tiba rahang saya kram. Waduh tersiksa banget rasanya. Selain kram, otot dan persendian terasa ngilu, linu seperti disayat-sayat. Kalau sudah begitu lebih baik saya rebahan di tempat tidur agar rasa sakitnya berkurang.

Saya ingin bercerita sedikit mengenai obat yang saya minum dan efek samping obat tersebut. Sejak saya divonis menderita AIHA (Auto Imun Hemolitic Anemia) tanggal 29 Nopember 2008 lalu, sejak itulah saya meminum obat kortikosteroid jenis medixon (metylprednisolon), imuran, cellcept, dan folavit. Harga keempat obat tersebut jika diakumulasikan untuk 1 bulan jauh melebihi uang living cost yang saya terima (itulah salah satu alasan saya menunda keinginan kuliah S2). Bagi saya biaya sebesar itu sangat memberatkan. Tetapi saya yakin Allah SWT tidak akan memberikan ujian dan cobaan di luar kemampuan hambaNya.
Nah, tentang obat tersebut ada yang efeknya cukup mengerikan, yaitu medixon.

MEDIXON
GENERIK
Metilprednisolon.
INDIKASI
Penyakit pernafasan, penyakit kulit, rematik, kelainan endokrin, keadaan alergi, berbagai macam penyakit autoimun.
KONTRA INDIKASI
· Infeksi jamur sistemik.
· Baru saja imunisasi.
· Menyusui.
PERHATIAN
Kehamilan.
Tuberkulosa aktif atau tersembunyi, hipotiroidisme, sirosis (efek dipertinggi), herpes simpleks pada mata, infeksi interkuren (infeksi yang terjadi saat berlangsungnya penyakit), osteoporosis, ulkus peptikum dan duodenum (pada penggunaan jangka panjang).
Interaksi obat : obat-obat anti radang non steroid, antidiabetik, Fenitoin, Rifampisin, Barbiturat, diuretika.
EFEK SAMPING
Gangguan elektrolit & cairan, kelemahan otot, gangguan penyembuhan luka, peningkatan tekanan darah, katarak subkapsular posterior, menghambat pertumbuhan anak-anak, insufisiensi adrenal, sindroma Cushing, osteoporosis, ulkus peptikum.
Sumber:
http://72.14.235.132/search?q=cache:uATRCuaj7GgJ:medicastore.com/index.php%3Fmod%3Dobat%26id%3D11099+efek+samping+medixon&cd=8&hl=en&ct=clnk

Efek samping yang langsung terlihat adalah kegemukan pada tubuh saya, jerawatan, tumbuh kumis (?!) dan Moon Face. Kadang sambil bergurau saya bilang 'saya mau berubah wujud' pada teman yang bertanya mengenai perubahan pada diri saya. Tak seindah namanya, moon face membuat saya shock beberapa waktu. Dengan rasa penasaran saya cari di internet dan inilah hasil pencarian saya tentang moon face.

Moon face (bentuk wajah yang sembab dan membulat) adalah salah satu dari gejala Cushing Sindrome, suatu kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh kelebihan hormon kortisol, salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal tubuh.

Penyakit ini timbul oleh ketika kelenjar adrenal pada tubuh terlalu banyak memproduksi hormon kortisol. Penyakit ini juga dapat muncul akibat seseorang yang terlalu banyak mengkonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu panjang.
Kortikosteroid sendiri merupakan salah satu golongan obat yang luas digunakan dalam dunia medis untuk pengobatan penyakit seperti alergi, rheumatik, sindroma nefrotik, dll.

Gejala Cushing Sindrome antara lain :
- Berat badan meningkat terutama di sekitar perut dan punggung atas.
- Kelelahan yang berlebihan, dan otot-otot terasa lemah.
- moon face
- edema (bengkak) pada kaki.
- tanda merah atau pink pada kulit paha, pantat atau perut.
- depresi
- pada wanita dapat menimbulkan siklus haid yang tidak teratur.
Sumber:
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080827060313AAwqmUV)

Foto Telah Dihapus

Akibatnya .....

Foto di atas bukan iklan make over yang marak di media massa lho... Lagi pula siapa yang mau dimake-over seperti itu he .... he....
Yang jelas dengan 'penampakan baru' tersebut beberapa sahabat saya menjerit histeris terkaget-kaget (yang jelas tidak terkagum-kagum). Saya hanya bisa tersenyum dan bilang bahwa inilah jejak bersejarah dalam hidup saya yang terpapar di wajah saya (cie... sok tabah padahal hatiku meringis). Untunglah mereka mencintai hati saya bukan wajah saya, jadi semuanya tetap menerima saya apa adanya. Alhamdulillah...
O ya, teman mahasiswa di UNY juga ada yang rajin mengomentari wajah saya, yaitu Pak Budi dan Pak Asep. Mereka perhatian banget (perhatian apa bawel?) nyuruh saya olah raga, lari-lah , BL-lah (Body Language). Sekarang kalau mereka masih juga kasih komentar ini itu tentang wajah indahku akan saya suruh baca tulisan ini di blog saya biar nyaho. Wekekekek.....
Share:

Translate

Twitter